Jikalau kita melihat kondisi yang terjadi antara pemerintah China dan juga Jack Ma ini sungguh menarik hingga di Kuartal keempat di tahun 2020. Kasus daripada Jack Ma yang mengkritisi pemerintahan Cina termasuk dengan sistem keuangannya dan sistem perbankannya, ternyata dianggap bandel bagi pemerintahan Cina sendiri. Tentunya anak bandel harus mendapatkan hukuman.
Dan inilah yang diterima oleh perusahaan Jack Ma yaitu Alibaba. Sehingga tentu anda menjadi berpikir boleh saja bandel untuk anak kecil. Memang boleh bandel begitu ! Tapi ketika bandelnya ini sudah mengkritisi pemerintahan Cina sepertinya harus diberikan satu sanksi, yang kemudian menunjukkan bahwa pemerintah China ini memiliki kekuatan yang lebih besar daripada perusahaan.
Nah bandelnya jack ma seperti apa dan apa sangsinya tentunya ? Seperti yg kita lihat langsung saja kebandela Jack Ma ini berujung pada terus dipersulit dia oleh Cina. Kita lihat data-datanya dan inilah tuduhan dan juga sangsi daripada Alibaba Group. Tuduhannya sebenarnya bisa kita bilang sederhana karena hanya ada dua poin saja, tapi yang tidak sederhana adalah sangsinya.
Kita mulai dari tuduhannya dulu dimana monopoli pasar begitu yang ini adalah satu tuduhan yang diberikan oleh pemerintah China XI jinping melalui pemerintah Cina. Dimana dikatakan jack ma memonopoli pasar dengan pelanggaran hak dan kepentingan konsumen. Seperti apa bentuknya? Apabila anda menggunakan platform Alibaba, maka dengan menggunakan platform tersebut nanti anda diarahkan ke satu layar yang membuat Anda tidak bisa memilih apapun.
Apakah harus ada Alibaba atau bisa dengan menggunakan aplikasi lainnya begitu kalau kita di Indonesia, di tanah air kita menginginkan belanja dengan menggunakan e-commerce, tentunya kita bisa memilih platform dan brand. Begitu bebas mau belanja di mana. Tapi ketika anda menggunakan e-commerce Alibaba di China sana ternyata Anda diberikan pilihan apabila anda menggunakan tentunya aplikasi lain tidak dapat digunakan.
Ketika anda menggunakan aplikasi lain, Alibaba tidak dapat digunakan tapi competitive advantage daripada Alibaba yang selama ini memang sudah terkenal bahkan sudah listing di bursa nasdaq Amerika Serikat. Tentu ini mendorong para konsumer untuk lebih memilih yang brandnya lebih terkenal saja, sehingga ini memberikan satu disadvantage atau memberikan satu kerugian kompetitif bagi pesaing pesaing lainnya. Ini karena tentunya orang akan dengan adanya pilihan tersebut orang akan lebih memilih Alibaba.
Nah ini dianggap salah oleh pemerintahanCina, karena ada pelanggaran hak dan kepentingan konsumen. Konsumen itu harusnya dibebaskan, ya dikasih kebebasan saja memilih aplikasi e-commerce mana yang sebaiknya atau yang cocok dengan mereka. Nah inilah yang kemudian dijadikan satu tuduhan oleh pemerintahan Cina sehingga semenjak Desember di tahun 2020 lalu dan telah dilakukan investigasi pada Alibaba group.
Ternyata akhirnya dibulan April ini sanksi tersebut membuahkan satu denda begitu ya yang senilai 2,8 Milyar Dollar Amerika Serikat atau kalau kita rupiahkan disekitar 41 Triliun Rupiah. Apa artinya bandelnya ini ternyata mahal juga ya untuk Jack Ma, karena sudah mengkritisi pemerintahan dan sistem keuangan di China. Sehingga kalau dihitung-hitung ya walaupun 2,8 miliar ini terlihat cukup besar tapi ternyata besarannya ini hanya empat persen saja begitu dari pendapatan full year Alibaba group di tahun 2019.
Nah pemerintahan Cina menganggap 4% ini cukup ringan karena berdasarkan aturan dan perundang-undangan di Cina sendiri 4% ini Apabila dikatakan berat bisa dinaikkan ke kisaran 10%. Begitu maksimalnya dari pendapatan full year di 2019/20. Jadi ini menarik apabila kemudian dianggap pelanggaran ini ringan dan Alibaba mengatakan bahwa akan mengikuti sanksi yang diberikan oleh pemerintah ini .
Tuduhannya apakah akan berlanjut ? Ini masih menjadi satu pertanyaan juga ya karena meeting diadakan di Hongkong. Meeting tertutup dari Alibaba group dikatakan sudah di jalankan di Hongkong per hari Sabtu kemarin Tapi hasilnya belum displays kepada publik nanti akan kita nantikan ia Bagaimana hasilnya dan kemudian selain mendapatkan denda 2,8 liar yang harus dipenuhi oleh Alibaba ternyata Alibaba juga harus mengajukan pemeriksaan dan laporan kepatuhan selama tiga tahun berturut-turut.
Tidak ada komentar:
Tulis komentar