087894224928

Surabaya - Jawa Timur

JUALAN PULSA KINI MENJADI LEBIH GAMPANG !

Sabtu, 05 Februari 2022

Flexing - Sebuah Fenomena yang Sebenarnya Biasa-Biasa Saja

Sembari nyeruput susu coklat yang manis dan segar di pagi hari, saya menikmati video terbaru yang diunggah Tjandra Tedja. Tedja, yang aktif memberitakan mengenai masalah “robot trading”, money game, dan hal sejenis, menceritakan fenomena “flexing” yang ramai dibicarakan warganet Indonesia beberapa hari belakangan. Dalam video tersebut, dengan membandingkan “orang kaya beneran” seperti pemilik Djarum atau BCA yang tampil sederhana meskipun memiliki kekayaan yang luar biasa, dengan “crazy rich” seperti Indra Kesuma (indrakenz) yang memamerkan kekayaan yang ia dapat sebagai affiliator Binomo (salah satunya), Tedja mengatakan bahwa banyak orang terjebak dalam perangkap “flexing” ini.


Bagi yang terbiasa menggunakan Instagram (atau mungkin TikTok dan platform sejenis), fenomena flexing bukanlah sesuatu yang baru. Media yang mengutamakan postingan berupa audio-visual (gambar dan video) tersebut dapat membuat seseorang menciptakan realita mereka sendiri. Dengan sedikit manipulasi di sana-sini, realita yang mereka ciptakan bisa jauh berbanding terbalik dengan kehidupan nyata yang mereka jalani sehari-hari. Contoh nyata dari hal ini? Postingan Oceane El Himer yang memposting foto di sebuah kelas bisnis pesawat terbang, meskipun kenyataan mengatakan bahwa ia terbang menggunakan kelas ekonomi yang ramai pada Juni 2021 lalu.


Bagi penggiat MLM, money game, dan bisnis-bisnis serupa demikian, flexing sangat diharapkan untuk dilakukan. Dengan melakukan ini, diharapkan calon “pelanggan” dapat terpincut foto-foto yang dipamerkan, sehingga mereka mau menjadi downline kita. Dalam kasus MLM, ia diharapkan dapat ikut berpartisipasi, membeli produk ataupun menjadi bawahan kita dalam skema MLM, entah matahari atau binary. Dalam money game, flexing dapat membantu kita menarik banyak calon korban baru, mengambil uang mereka.


Banyak contoh mengenai flexing ini. Dalam kasus MLM, MSS, PT. BEST, dan perusahaan sejenis, memamerkan foto di depan mobil, rumah, ataupun bonus yang didapatkan merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk meyakinkan orang lain bahwa bisnis tersebut menguntungkan. Dengan menunjukan kekayaan pemilik perusahaan ataupun member yang meraih banyak bonus, diharapkan dapat memastikan kebenaran kepada khalayak bahwa perusahaan tersebut bonafide, benar-benar dapat menjamin penghasilan yang mapan. Dalam kasus money game, seperti Vtube, flexing yang dilakukan tidak hanya dengan memamerkan mobil yang ditempeli stiker Vtube semata. Dalam banyak kasus, mereka memamerkan uang hasil penjualan VP, ataupun memposting dan menyebarkan postingan yang menggambarkan seseorang yang sedang melakukan fast track.


Mengingat sekarang kita hidup dalam dunia yang hiperrealis, ketika kebenaran kita lihat tidak seperti yang digambarkan sesungguhnya, fenomena flexing akan terus berlanjut. Dan, dalam bisnis MLM, money game, serta bisnis sejenis, flexing malah menjadi semacam kewajiban yang harus dilakukan. Akan sulit membayangkan sebuah MLM atau money game bisa menggaet banyak korban jika tidak ada orang atau kelompok yang flexing, dan menyebarkannya…


*)disadur dari grup MAP

Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Join Our Newsletter