087894224928

Surabaya - Jawa Timur

JUALAN PULSA KINI MENJADI LEBIH GAMPANG !

Senin, 07 Februari 2022

Facebook Ads dan Marketplace yang semakin menjadi ajang iklan 'sampah' di media sosial

 


Oalahhh..astagfirulahhh...tapi keren juga ya iklannya nampilin b*k*ng + ba**k, cocok nih produknya buat bapak-bapak yang kejantanannya mulai dipertanyakan. Namun saya berpikir, apakah iklan ini muncul juga di marketplace facebook istri saya ? Jeng-jeng...ternyata muncul juga ! Gimana kalau yg ngelihat anak-anak ? Gila deh facebook kok ngijinin iklan model gini ? Algoritmanya bagaimana sih ?


Ini menjadi episode 'kesel' saya ke sekian kalinya kepada Facebook, kini berjualan produk yg menyerempet dunia digital semisal ANTENA TV DIGITAL atau receiver / STB digital, ini otomatis di tolak karena memang facebook marketplace melarang berjualan produk media digital seperti berlangganan disney+ netflix dll. Imbasnya semua yg berhubungan dengan TV + Digital sepertinya akan susah masuk ke saringannya marketplace. Walaupun anda memanfaatkan produk FBADS yang notabene berbayar, ini tetap saja enggagement-nya iklan dan leads ke salesnya sangat jauh dibanding iklan vitamale yg muncul terus diberanda padahal iklan itu GRATIS di marketplace.



Saya diperkenalkan dengan tokoh internet marketers (Imers) diatas sekitar tahun 2013, ketika salah satu teman ikutan workshopnya di kota surabaya. Saking getolnya teman saya ini menggeluti imers, facebook saya "terbanjiri" oleh timeline nya teman saya yg berjualan jas hujan lewat kaskus jaman itu. Namun hal yg jadi keheranan saya adalah, iklannya si dewa selling ini ikutan juga muncul di beranda, baik berupa tawaran buku, seminar bahkan aplikasi pencari calon pembeli. 

Secara tidak sengaja pada tahun-tahun 2013 itu, saya tersadar dan menemukan bahwa ini adalah sebuah algoritma yang diberikan oleh facebook ke iklan (berbayar) menjadi sesuai dengan apa yg saya sedang "getol" scroll di facebook. Dan kecurigaan saya menjadi nyata saat PILPRES 2014, team jokowi sangat sadar akan facebook ads dan mulai menampilkan iklan tidak langsung melalui media atau surat kabar online yg beriklan melalui berita bombastis yg menyanjung prestasi jokowi. Dan ini berhasil menjadikan jokowi media darling sampai hasilnya terbukti menjadi presiden RI ke-7.





Saya pun menjadi tertarik mempelajarinya sembari mengikuti timeline si teman yg juga jualannya laris akibat facebook ads, namun saya belajarnya melalui help dan praktek langsung di facebooknya. Waktu itu saya jualan software display informasi kepada rumah sakit se NKRI. Bener sekali larisnya bukan main, dengan menargetkan iklan ke mereka yg bekerja sebagai tenaga kesehatan, dokter dan "kementrian kesehatan Republik Indonesia". Sekali iklan tayang dengan budget cuman 100rb, telpon-sms-wa berdering tiada hentinya. Iklan saya sukses karena tampil di timeline facebook orang yang sesuai dengan produk yg saya tawarkan.

Pola keberhasilan FBads melalui iklan tertarget ini juga saya terapkan saat berjualan jasa parabola mini dan tv kabel hotel disekitar tahun 2017 - 2020, larisnya bukan main sampai saya memiliki karyawan dan teknisi lepas diberbagai daerah se NKRI. Manis banget dijaman sebelum pandemi itu dan semuanya terhenti saat pandemi. Ohhh corona menjadi kambing hitam bagi saya, mungkin daya beli masyarakat menurun. Saya mundur aja dulu mungkin ini saatnya belajar lagi, gak usah dipaksakan wong masyarakat lagi susah bareng-bareng.





Terkejutnya saya ketika di tahun 2021 ada selentingan dari dewanya Imers Indonesia yg menyatakan mundur dari dunia periklanan FBads+IG, walau sebagian orang menganggap ini gimmick namun mereka yg saya anggap angkatan awal yg sempet rame bersliweran dengan tawaran seminar-buku-workshop FBads, kini tak muncul lagi diberbagai platform media sosial. Malah yg rame cara marketing dengan flexing kekayaan dengan bermewah-mewah namun ujungnya jualan produk. Fenomena apakah ini ?





Algoritma FBads telah berubah semenjak markZ dipanggil senat amerika dan secara tidak langsung menekan mereka untuk tidak mencuri data preferensi pelanggan. Ya tentu saja ini berdampak baik bagi politik di amerika dan negara manapun karena kejadian ketika paman donald trump pada 2016 banyak menggunakan facebook untuk menggiring opini publik. Juga banyak kejadian pergolakan politik yg dikompori oleh FB dengan algoritmanya.


Jadi ketika FB menghilangkan sedikit algoritma yg berhubungan dengan preferensi pengguna FB, maka ini menjadikan efek yg buruk kepada keberhasilan penawaran barang dan jasa yg saya lakukan selama ini. Terjawab sudah iklan saya menjadi melenceng karena FBads menyajikan iklan saya ke orang yang tidak benar. Masak sih saya iklan TV kabel ke bapak-bapak yang mencari obat kuat nyogrok ba**k ? Apa saya jualan obat kuat aja kali ya ? Eaaalaahhhhh ...

Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Join Our Newsletter