087894224928

Surabaya - Jawa Timur

JUALAN PULSA KINI MENJADI LEBIH GAMPANG !

Tampilkan postingan dengan label investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label investasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Maret 2022

Parahnya Doktrin Pialang Forex dan Saham Abal - Abal





Seperti inilah doktrin perusahaan terlaknat makelar berjangka. Tidak jauh beda dengan moneygame berkedok MLM seperti QNet, bahkan ini lebih parah lagi.

Bagi yang pernah bekerja di perusahaan investasi finansial , atau apa saja yang punya embel-embel Berjangka & Futures, pasti pernah didoktrin seperti ini.

Bicara soal kesuksesan, kekayaan, sebulan 2 miliar dikatakan kecil, sebulan 10 miliar bisa didapatkan.


Bullshit ?


Doktrin pada bawahan-bawahannya yang masih culun & minim wawasan serta pengalaman, diajarkan dari leadernya untuk menjadi pribadi yang hedonis & konsumtif. Mereka tidak peduli menjerat nasabahnya dengan segala cara, karena mereka semua didoktrin bahwa kekayaan & uang yang melimpah langsung ada di hadapan mereka.


Mengapa perusahaan pialang berjangka yang punya embel-embel berjangka & futures sangat meresahkan, bagi karyawan yang bekerja di dalamnya dan juga nasabahnya???, terutama PT. Rifan Financindo Berjangka yang dimasukkan sebagai pialang/makelar berjangka paling aktif ternyata sistemnya juga sangat keji & sadis diantara makelar berjangka yang lain.






Seperti apa sistem kerja di dalamnya, maka wajar saja setiap hari selalu buka lowongan karyawan, dan karyawan yang keluar dan gak betah juga sangat banyak.


1. Karyawan yang bekerja di dalamnya apapun bagiannya, untuk bisa dapat gaji harus mencari nasabah yang bersedia deposit investasi minimal 100 juta, tanpa dapat nasabah yang terjerat, gak akan dapat gaji selama bekerja, bahkan konsumsi pun tidak disediakan.


2. Karyawan yang bekerja akan selalu ditekan leader-leadernya, bahkan dipaksa untuk kejar target dan harus dapat nasabah yang mau investasi minimal 100 juta, kalau belum dapat nasabah atau belum ada target untuk bisa bertemu janji dengan nasabah yang investasi, karyawannya ditahan di kantor tidak boleh cepat pulang, bahkan pulang harus tengah malam atau jam 1 - 2 malam sampai dapat nasabah yang bisa bertemu janji untuk investasi.


3. Mereka para karyawannya memainkan saham uang nasabah yang investasi 100 juta, uang nasabah yang dimainkan sengaja mereka buat kalah, kemudian mereka beralasan ke nasabah bahwa uang investasi sebelumnya akan hangus bila tidak investasi lagi, kemudian nasabah dipaksa untuk investasi lagi hingga ratusan juta lagi, kemudian mereka mainkan lagi dan mereka buat kalah lagi, nasabah suruh investasi lagi dan seterusnya. Sehingga kalau marak dan banyak kabar berita, banyak masyarakat yang melaporkan tertipu investasi bodong, kebanyakan nasabahnya terkena jebakan seperti ini.


4. Para karyawannya kalau dapat uang dari nasabah, selalu diajari leader-leadernya untuk berfoya-foya, hidup hedon dan konsumtif, kalau ada karyawan punya barang murah, akan dibully sama sesama rekan kerjanya terutama sama leadernya. Bahkan karyawannya makan di warteg atau warung di pinggir jalan pada dibully dikatakan gak level dan sejenisnya. Mereka diajari makan uang nasabahnya untuk beli barang-barang mewah seperti mobil, iphone yang cangih, tas hermes untuk karyawan wanita yang harganya puluhan juta, sepatu, tas, ransel yang harganya harus jutaan rupiah. Itu semua dari uang nasabah yang mereka mainkan lau mereka buat kalah. Sistem dan tata caranya lebih keji dari pada korupsi & judi, mereka ditanamkan agar menjadi mental bandit, mental perampok yang hobi bergaya hedonis & konsumtif entah pria maupun wanita yang bekerja di dalamnya.


5. Apabila ada karyawan memberikan penilaian kepuasan pelanggan kepada nasabahnya, akan dimarahi dan diomeli oleh leadernya yang bermental bandit. Karyawan tidak boleh mengkritik keputusan bos-bos leader mereka yang terlaknat.


6. Ketika seorang karyawan menanyakan managemen resikonya kalau nasabah rugi kepada leadernya, karyawannya justru malah dimarahi oleh atasannya / leader di kantornya.
.
Itu tadi hanya sedikit diantara ribuan kebusukan sistem di perusahaan makelar berjangka yg terlalu keji dan sadis. Karena saya sendiri sering ditelepon, dijapri melalui WhatsApp dari karyawan salah satu perusahaan futures. Anehnya rebutan antar karyawan yang berbeda-beda dan nomor yang berbeda-beda, kebanyakan yang menghubungi saya itu karyawan wanita, bahkan sampai ngemis-ngemis mohon-mohon untuk ketemu dengan saya, dan untuk prospek saya, dan saya ini akan mereka jadikan sebagai target nasabah yang harus bersedia investasi minimal 100 juta setiap 3 bulan sekali.


Yang punya pengalaman atau cerita, baik yang pernah bekerja di dalamnya, atau yang pernah ditarget menjadi nasabahnya, atau yang pernah investasi di dalamnya, atau yang akan melamar masuk kerja di dalamnya bisa saling berbagi cerita di komentar


Karena perusahan tersebut sangat keji lebih busuk daripada bandar judi maupun komplotan koruptor.

Kamis, 22 Juli 2021

Be wary of schemes that promise unrealistic and abnormally high returns

 Remember, if it sounds too good to be true, it probably is.


There are many scams related to money game schemes, also known as 'Skim Cepat Kaya', targeting members of the public.


Always be reminded that you should only place deposits and invest with parties licensed by the authorities so that you are protected under the banking and securities laws. When in doubt, check with Bank Negara Malaysia, the Securities Commission or other relevant authorities on the licensing status of the local and foreign company before depositing money or making any investment decision.


Be ALERT and look out for the following common features

The scam is always the same, that is, to take money from victim for goods or services that they have no intention to provide.

Often, these schemes falsely promise interest rates, returns or profits that are much higher than the returns offered by licensed financial institutions for their deposits to attract potential victims.

Most schemes have no intention to uphold their promises. They seek to lure new victims, so they are able to use the ‘new’ money received to repay the earlier depositors.

 

Eventually, these schemes will fall when there are no new deposits being continually received by the operators. When this happens, the money game schemes will collapse and the depositors or investors will lose their investments.



The Pyramid Game: It's a Lie, It's a Scam, and It Won't Work


It started among my friends in April, by July, it should mostly be over--for a while. My friend told me about a "financial opportunity." I was invited to invest $250, and in a few days I'd stand to get back $2000. I only had to get two other women to invest too. This would be easy, because they could make so much money.

A few years ago, I remember many women playing The Airplane Game, and they were all waiting to get $15,000. What happened? Why did that game stop? Did everyone eventually become a "pilot"and "bail out" with their $15,000?

The "airplane game," "financial networking" "golden circle" "Friends Network," "pyramid games": they're all the same. They're also called "ponzi schemes," named after Charles Ponzi, a man who perfected the game in 1919. No matter what they"re called, pyramids are a lie, a scam, and they won't work.

The lie

All ponzi schemes work the same way, regardless of the particular details of any one game: they pay off old investors with the money from new investors. Paying off old investors with the money from new investors is a dishonest way to make money, because no money actually gets "made."

There are two ways to make money. To sell money, or sell stuff.

Selling money:

Banks and other usurers who sell money pay depositors a fee, called interest, which is much, much, less than the fee they charge other people who buy money (take out loans). For example, saving accounts currently pay 2% while personal unsecured loans cost 10%. This difference between 2 and 10 percent is the profit the bank makes after it pays off your investment. You are at the top of this "pyramid,"but the amount you take out of the bank is four times less than the amount that stays in and makes the bank directors rich. "New money" comes into this "pyramid"from people who eventually pay much more back on their loans than they take out.

Gambling casinos make money the same way, paying out much less to winners than they keep from losers.

Selling stuff:

The other way to make money is to invest with a company that sells something: a service, information, or objects. If your investment is successful, then the company has found consumers for its things, and received more money than it must pay back to you. New money comes from consumers who are willing to pay a marked-up price. As an investor you take a risk that the company will be able to pay you interest with its profits from the added value consumers create.

With a ponzi scheme, there is no earned interest or added value. The only profit comes from having an ever-increasing number of players. New money to pay off old investors comes from new investors. No degree of wishful thinking will make money out of no money. If anyone tells you different, they are lying. New investors must be found, or the game collapses.

The Scam

Oh, but there will always be new women, I'm told. In fact, I'm told many things:

This game is different. Women are responsible to those below them, they're re-investing their money; they buy the slots of the women below them; they're helping their friends take advantage of this great opportunity.

This doesn't change the fact that new money comes from new investors. This practice will prolong the game, because there are more "slots" on the pyramids than women playing, but reality still holds. Unless the "winners" are reinvesting every dollar of what they "win," (which they don't) someone is going to eventually lose.

Because money is always being taken out of the game by winners, the winners can't help everybody. So who gets helped? The people who are liked, the people who have friends. Who gets left out? The very people who get screwed in most social groups: the misfits, the difficult people, the people with few friends. And this is supposed to help our diverse community?

If women work hard at getting more investors, they will get their money; if women don't work hard, then they deserve to lose what they invested.

This sounds familar, like those other scams that put women into a situation where they might fail, and certainly many women will fail, and when women do fail, they are told it is their fault. This is a common political tool to make women feel worthless. The tool is only more insidious when it's wielded by women we trust.

These are women we know. They have gotten their money. They're helping other women get theirs.

The trust part, I hate that. Pyramids are a con game and that means confidence. Ponzi schemes thrive in homogeneous communities of people who trust and care about each other. In fact, the tighter the community, the better it works, and therefore the more damage it does when it collapses. I've seen specialized ponzis first-hand as a lesbian and a woman. I've read articles about how they run through the African-American communities, and I'm sure every group has its own con artists. Ponzi schemes wouldn't work if people didn't trust each other. Would you give $250 to some stranger on the corner who said she would pay you back $2000 in three days?

If women don't play the game early, then it's their fault, they just didn't luck out like we did.

The odds of winning get worse and worse the longer the game is played. Some people think this recent pyramid is just a form of gambling, but no. It's a game for suckers and crooks. Encouraging your friends to gamble in a game where their odds of winning their money is worse than yours were, because you got in the game first, should make you feel uncomfortable. Oh, but that must be why winners "help" those on the pyramid below them.

Well, I signed something when I put in my money, saying it was a gift, and I didn't expect anything back in return.

This is a new twist, to protect the people already in the game from criminal prosecution and civil lawsuits. Early ponzis had one person at the top who raked in the cash. These "new age"pyramids turn our friends into criminals who must be protected by lies on paper. If this game is so good for communication in our community, why must we lie to our friends immediately upon entering the game?

This is a great opportunity to talk about our money stuff.

If you want to deal with "money stuff,"try buying a house with your friends. Or loan someone a large sum of money. Or borrow a large sum. Co-sign a loan. Start a business with a friend. These are real opportunities to learn what patriarchy taught you about money, and discover how you can do it differently. Scamming your friends is diminishing, not revolutionary.

It won't work.

If the ethical reasons don't appeal to you, let's do the math.

In these examples, I'm using the pyramid that was pitched to me. The dollars needed to invest, and the levels between payoff vary from game to game. But the examples can be extrapolated to your favorite version.

Let's suppose I put my $250 in at the bottom of a pyramid and so do seven other women. At that moment, there is one person at the top (I'll call that Level 1) , getting $2000, and fourteen women below her, for a total of 15 people in the game. Me and my seven buddies are at Level 4.

             A

            B B

        C C C C

D D D D D D D Me

At this point, the lucky woman at the top of the pyramid gets her money, the pyramid splits into two new pyramids, and I move up one level:

          B

         C C

    D D D Me

E E E E E E E E

         B

        C C

    D D D D

E E E E E E E E


When more people are found to play, the two lucky women at the "B" level get their money, the pyramid splits again into four pyramids, and I move up another level.

C

Me

E E E E

F F F F F F F F

C

D D

E E E E

F F F F F F F F

C

D D

E E E E

F F F F F F F F

C

D D

E E E E

F F F F F F F F


Fourteen more players need to be recruited in my branch of the pyramid before I get paid. But each woman who began the game with me needs 14 players to "win" her money. (In the recent games, people are encouraged to play more than once, but you still need to find 14 X $250 worth of players to get paid off.)

Finding these 14 people gets tougher as the pyramids age. If you joined at Level 4, there are eight of us looking for, on an average, 2 more players each. At the next level, 16 players are looking for 2 recruits. At the next round of winners, if the recent 32 players are looking for 64 new players, and if they collect all 64 players for Level 7, those 64 are looking for 128 more players, in a town where 127 people are already involved. Here's how it grows:

Players in the game                 Level #                                           Players needed to pay off

already                                  1                                           

                                              2                                           

                                              3                                           

        15                                  4                                           8

        31                                  5                                           16

        63                                  6                                           32

        127                                7                                           64

        255                                8                                           128

        511                                9                                           256

        1023                              10                                         512

        2047                              11                                         1,024

        4,095                             12                                         2,048

        8,191                             13                                         4,096

        16,383                           14                                         8,192

        32,767                           15                                         16,384

        65,537                           16                                         32,768

        131,971                         17                                         65,536

        263,943                         18                                         131,9726

The first payoff happens at level 4. In the particular pyramid that I am describing, the money each player is waiting for is concentrated in the hands of the person three levels up the pyramid from each player. As you enter the game, people at your level must recruit two times as many players as themselves, who must in their turn recruit two times as many players as themselves, who must recruit two times as many players again before you and all the other players of your level get paid off.

What happens if one of the various branches of the pyramid dies out? The people in the last three levels lose their money. Suppose the 512 players needed at Level 10 fail to recruit 1024 more. Level 11 fails to complete. Therefore levels 8, (128 people) Level 9 (256 more people ) and Level 10 (512 people still more) lose all their money. That's 896 people who just lost $250. And this is assuming that all the Levels before Level 11 survived, and no one had lost money yet.

And eventually, the game will fail. Theoretically, there won't be anyone left to put in money at the bottom of the pyramid. There aren't enough women in the world.

But that won't happen until the game has gone through our town and is in some other place.

Yes, theoretically. Pyramids fail long before the theoretical limit is reached precisely for the same reason that they live as long as they do: trust. After a while, no town's or group's collective address book is big enough to dupe 16- or 65- thousand more people to play their round of the game. In a few years, a new game will start, and swindle a couple of thousand more people. Maybe the new game will have a slightly different structure, or a different philosophy, but it will won't work the way they promise.

But let's say everyone in Santa Cruz county wins their pot of money, and only people somewhere else lose. Isn't this just the kind of colonial situation many of us in various social justice movements work to end?

But I'm broke, and I'm going to use this money for so many good things, the world needs the good use I'm going to put this money to.

The people who will be paying for your philanthropy are the very people who, just like you, can?t afford to lose the $250 or $1500, or whatever the amount. When they lose their money, they will be hurt as much as you would be if you lost.

In my experience with chain letters and pyramid games, the losers are the same women who asked me to participate. Except that--and this shouldn't surprise anyone--no one calls up their friends and talks for hours, excited that their money didn'tcome in. The whole aweful thing just fades away. Perhaps a few friendships are ended or damaged. I know of an astrologer and a massage therapist who pitched pyramid games to their clients; they'll probably lose more business from this breach of ethics than they would have gained from the game. And they deserve to.

If you don't mind ripping off your friends, study the diagrams above and start your own pyramid game. Stay in for the first three cycles. You can't lose. On the other hand, you might just break into your friends' houses, steal quarters off their dressers, loot jewelry from their boxes, and sell their VCRs at the flea market. Financially, odds are you'll make money. Ethically, you'll break even.

Rabu, 21 Juli 2021

Vtube Main Tenis Selama 60 Hari - Melebihi Olimpiade Tokyo 2020

Kepada Vtubers yang kami cintai,


Berkaitan dengan aplikasi vtube 3.0 yang sudah hadir beberapa hari terakhir, kami menyampaikan bahwa saat ini kami menemukan berbagai kendala infrastruktur IT. Server upgrading, integration dengan beberapa partner, encryption dan performance capacity yang berdampak pada proses verifikasi dengan partner kami yang terhubung secara API (Application Programming Interface) dan berbagai proses pelayanan kepada seluruh vtuber.





Atas beberapa hal tersebut, perusahaan menyadari ketidaknyamanan yang dihadapi baik dari sisi operasional dan tentu seluruh vtubers, kami berupaya untuk melakukan perbaikan sambil berjalan, namun dengan sangat berat hati kami sampaikan bahwa hal tersebut harus dilakukan secara intens.


Atas dasar hal tersebut, melalui pengumuman ini kami umumkan jadwal optimalisasi aplikasi terkait pengembangan sistem dan program pemasaran vtube yang baru guna meningkatkan daya jual vtube menjadi aplikasi media sosial periklanan yang terbaik di Indonesia, maka diumumkan bahwa aplikasi akan offline dari tanggal 22 Juli 00.00 dan estimasi akan kembali sampai dengan 60 hari.





Kami juga akan meningkatkan fitur fitur media sosial yang lebih nyaman untuk digunakan (user friendly). Melihat antusiasme UMKM yang memasang iklan di Vtube, kami tetap berkomitmen untuk meningkatkan fitur periklanan yang ada di dalam Vtube agar dapat memberikan dampak yang terbaik kepada seluruh UMKM. Perusahaan juga akan memberikan promosi sebagai bentuk kompensasi untuk para Vtuber yang setia mendukung proses optimalisasi ini. Kami akan tetap menginformasikan lebih lanjut melalui saluran resmi kami atas perkembangan yang ada.


Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Satgas Waspada Investasi atas normalisasi PT Future View Tech sesuai dengan Siaran Pers SWI dengan nomor SP/04/SWI/VII/2021.



Terima kasih atas dukungan dan pengertiannya







Tanggapan dan kebohongan berlanjut terus oleh para leader :





*Sodara sodaraku yang Terkasih Senasib Seperjuangan*


60hr ini biarkan Tim IT dan Management bekerja maksimal. 

Kita harus support mereka demi kebaikan kita bersama untuk menggunakan ladang emas kita secara longlive kedepan.🚀🚀🚀


60hr itu pendek ayatnya sodaraku.kmarin aja hampir 5 bln kita bisa.walaupun hy aktif 12hr utk selesaikan misi.

Kuatkan mental kita walaupun realnya susah.

Kita harus melapangkan dada dan berharap apa yg dilakukan management demi kelangsungan usaha kita ini kedepan agar menjadi lebih baik tanpa kendala.

Jangan sampai nanti pada anak cucu kita yg mendapatkan kendalanya jangan sampai sia2 nantinya.karena mental kita sama mental anak cucu kita jelas berbeda.

Jangan sampai apa yang kita perjuangkan selama ini sia sia.


Maka dr itu kuatkan diri kita masing2 berpikir positif jangan sampai sisi negatif yang kita dapat.buang jauh2 sisi negatif tersebut karena itu akan merugikan dan menghancurkan kita sendiri.


*_Berpikir Positif Percaya Konsisten Semangat Berdoa dan Berharap itulah hal yg wajib kita lakukan sekarang._*


Management pasti melakukan hal yang terbaik buat kita para member vtuber kedepannya.

Yakinlah akan hal itu.


Semoga saja bisa lebih cepat  kurang dr 60 hari selesai 


*#Satukan Barisan*

*#Satu Tujuan* 

*#Satu Komando*

*#Vtube Layak Diperjuangkan*

*#LongLive VTube VIPlus*

*#Sukses Bersama*



NB : Semoga sebelum olimpiade kelar, para engineer Vtube selesai juga main tenis nya yaa....

Senin, 12 Juli 2021

Internet Marketers Yang Boncoz di 2020 Adalah Menjadi Sebab Kenapa Vtube Jadi Heboh



Ya. Saya termasuk orang yang gak gampang percaya sama issue-issue yang beredar di luar, sebelum ngalamin dan ngerasain sendiri.⁣⁣

Termasuk ketika ada issue bahwa Instagram akan jadi platform berbasis Video, bukan Gallery Photo lagi kaya yang sekarang-sekarang.⁣


Hasilnya? ⁣

Seperti yang Saya ceritakan di carousel di atas.⁣

⁣Jadi, sebelum algoritma tak berpihak pada single atau carousel post, maka izinkan Saya ngasih tahu.⁣⁣

Kalau Anda masih mau baca tulisan-tulisan Saya, pastikan slide ke-10 dilakuin ya. Kenapa?⁣

Setidaknya Anda dapat notif langsung, nggak ngandelin algoritma Instagram bekerja:⁣

Karena jujur, performa akun Saya semingguan ini ambyar banget! Kacau balau pokoknya.⁣


Gimana, masih mau baca?⁣


Please like, komen, dan share juga ya, saya pengen tahu, seberapa banyak yang baca postingan ini. Jangan-jangan….



Tulisan di atas merupakan potongan dari Instagram seorang legenda internet marketers di Nusantara bang Dewa Selling. Lalu apa hubungannya dengan VTUBE ?







Vtube itu bisnis periklanan ! Itu yg menjadi jargon awal mereka yg saya kenal. Namun jargon yg gak kalah penting dan menggelitik saat pertama mengenalnya adalah : REBAHAN NONTON IKLAN DAPAT DUIT ! Wahh gak beres ini dari sudut pandang Internet Marketers atau lebih dikenal dengan IMERS.


Iklan Facebook atau Facebook Ads adalah fitur yang ditawarkan oleh Facebook untuk mempromosikan atau mengiklankan suatu Fan Page yang sebelumnya sudah dibuat oleh pengguna Facebook dengan jangkauan yang berbeda dan dapat diatur oleh pemasang iklan tersebut. Facebook sendiri merupakan situs jejaring sosial dengan platform yang memungkinkan para penggunanya untuk menciptakan halaman pribadi, menambahkan teman, serta mengirim pesan.


Situs jejaring sosial Facebook memiliki pengguna dengan lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, sehingga dapat dikatakan bahwa Iklan Facebook merupakan iklan dengan jangkauan yang luas hingga dapat mencapai target 1 miliar pengguna di seluruh dunia. 


Dalam iklan Facebook, para pengiklan sebelumnya harus memiliki halaman Fan Page yang memungkinkan untuk para pengguna Facebook lainnya memberikan LIKE atau menjadi penggemar atas Fan Page tersebut, dan Fan Page tersebut dapat berupa perusahaan, produk layanan, individu, merek dagang, dan lain sebagainya. 



Dalam perancangan iklannya, para pengiklan dapat dengan spesifik mengatur target pasar yang ingin mereka tuju, seperti wilayah geografi, gender atau jenis kelamin, umur, hal yang disukai, status pernikahan, pendidikan, dan lain sebagainya, dan setelah pengiklan memilih karakter target iklan apa saja yang akan dipilih, ia akan mengetahui berapa banyak jumlah target iklan mereka, dan hal tersebut membuat iklan yang dibuat menjadi lebih efektif dan tepat pada sasaran.


Kehadiran Fbads (termasuk iklan di Instagram) sangat membantu para penjual online maupun pebisnis lainnya, terutama di awal kemunculannya di sekitar tahun 2012 sangat mudah untuk mendapatkan enggagement atau sasaran pembeli. Sampai-sampai para jago marketing berani beriklan dengan budget 1 Miliar rupiah sebulan, dengan target omset 3X dari modal iklan. Penulis juga sempat merasakan manisnya berjualan produk dan jasa melalui iklan di FBAds sampai suatu ketika di akhir 2019 entah kenapa enggagement menjadi jeblok dan lebih menuju ke pembeli yg tanya-tanya saja.





Ketika Vtube muncul diawal pandemi ini momennya sangat mengagetkan para IMERS yg terserang wabah Iklan Boncos. Mereka para imers terkejut dengan marketing plan Vtube dimana penonton iklan dibayar, iya dibayar pake dolar! Wahh ini gak masuk di logika para Imers yg iklan itu malah kebanyakan di skip dan saat bersamaan kemunculan vtube itu, kebanyakan calon pembeli hanya tanya tanya doang. Ehh Vtube malah membayar yg menonton iklannya.


Inilah yg menyebabkan VTUBE  menjadi sasaran empuk kekesalan para IMERS. Jadi jangan kaget wahai para leader dan member vtube, kalian itu sedang di gempur habis-habisan oleh para Imers yg sedang mengalami Tsunami periklanan digital seperti yg dialami oleh DewaSelling di gambar paling atas pada blog ini.  



Kehadiran platform video pendek + periklanan asal negeri tiongkok yang banyak memberikan bonus kepada penggunanya, merupakan tantangan berat bagi para Imers pengguna Fbads. Tiktok - Snack video - Helo dan sebagainya menjadi idola kaum muda yg lebih cenderung menonton iklan untuk mendapatkan reward. Walaupun program rewardnya sedikit mirip Vtube, tapi harap di ingat juga yg dilakukan oleh snack video adalah program bakar-bakar uang, bukan jualan poin antar sesama member seperti yg dilakukan di vtube. 





Masih mau mengatakan Vtube bukan money game jual beli poin antar member  ? 

Apakah Vtube Penipuan dan Dapat Terjerat Hukum ? Begini Ceritanya ..

Vtube adalah bisnis periklanan, itu jargon yg di tawarkan ke pihak SWI. Asalkan sepanjang iklan yang di tonton member benar benar iklan yang berbayar. Artinya setiap nilai poin / reward yang terbit tersimpan nilai cast saldo dalam rekening perusahaan, walaupun dalam prosesnya terdapat transaksi antar member .





Maka bisnis tersebut real and clear, kapanpun dan berapapun vp yang beredar akan dapat dipertanggungjawabkan.


Namun seberapa mampu perusahaan menyajikan iklan iklan yang benar benar berbayar kepada pera membernya sebagai sumber point' dan sumber uang ? Hal ini merupakan beban yang sangat berat. Karena semakin banyak member semakin berat pula beban yang diterima perusahaan.


Faktanya  perusahaan tidak mampu menyediakan iklan iklan berbayar tersebut. Sehingga point yang terbit hanya berupa cek kosong. Maka transaksi antar member adalah jual beli cek kosong dan beban resiko berpindah kepada member get member. 


Jadilah  bisnis tersebut sebagai investasi bodong, moneygame, ponzy dan menjadi haram dan poin berakhir menjadi sampah.



Sebesar apapun cerita keuntungan member yang pernah diraih sebesar itu pula kerugian member yang diderita.


Tapi, mari kita cermati beberapa hal dari Vtube 3.0 yg launching di awal juli 2021 :



1. Update aplikasi yang hampir setiap hari.


Ini bisa saja karena Vtube berusaha memberikan yang terbaik kepada para penggunanya. Sayangnya, ini juga indikasi bahwa Vtube ternyata belum siap dalam mengembangkan aplikasi v3, yang konon (jangan dibalik) kabarnya akan menyaingi Youtube.


Kenapa saya berkata begitu? Karena, seharusnya aplikasi sebelum dirilis ke publik, sudah di test (debuging). Kalo aplikasi yang normal biasanya menggunakan version control. Misalnya: versi alpha (versi awal), versi beta (versi uji coba), versi open beta (versi uji coba publik), versi beta Release Candidat (beta RC, versi yang siap dirilis, namun diuji ulang untuk mendapatkan aplikasi yang terbaik. Terakhir barulah namanya versi release. Ini adalah aplikasi yang sudah fix dan siap dipakai oleh publik.



2. Adanya T&C yang berubah-ubah.


Seharusnya ini menjadi sebuah pertanyaan kritis bagi kita semua. T&C seharusnya merupakan cerminan sebuah sistem, yang sebelumnya dipresentasikan oleh PMSE yang dikeluarkan oleh Kominfo. Dan banyak sekali point2 yang meragukan dalam T&C tersebut. Salah satu poinnya adalah: 


"Pihak Vtube tidak bertanggungjawab jika VTube mengalami gangguan karena gangguan Virus, trojan, dll." Ini sebetulnya menggelikan. Sebagai penyedia sebuah sistem aplikasi, sudah seharusnya mereka juga bertanggungjawab jika ada celah keamanan. Bagaimana jika cracker masuk, mengobrak-abrik database dan kemudian "mengambil" VP dari member? Lalu setelah itu terjadi, VTube angkat tangan. Ini sebetulnya sebuah tindakan yang tidak bertanggung jawab.



3. VP yang kunjung tidak terbeli oleh perusahaan 


Sebagaimana yang dijanjikan Vtube dan diwajibkan SWI segala poin dan reward yg didapatkan oleh member dibayar perusahaan. Ada yang sudah pernah cairkan VPnya?


Nah, itulah yang saya temukan. Kemudian selanjutnya, silahkan gunakan akal sehat untuk berpikir. Dan tentu saya "DWYOR", Do With Your Own Risk.....





Contoh Kasus investasi bodong


Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor: 36/Pid.Sus/2018/PT.DKI, putusan tersebut menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 1116/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.Brt, dalam putusan tingkat pertama tersebut terdakwa dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan, bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama melakukan penipuan dengan sarana Transaksi Elektronik dan Tindak Pidana Pencucian Uang. 


Penipuan tersebut dilakukan dengan cara tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan mengenai investasi yang mengakibatkan kerugian konsumen. Perbuatan terdakwa tersebut, diancam pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 45A ayat (1) UU 19/2016 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP


Terdakwa dihukum dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun .







- Dirangkum dari FB group MAP -

Jumat, 09 Juli 2021

Vtube Kena Tegur Ketua SWI Pak Tongam - Masih mau melanggar coyy ?

Tanggal 7 Juli 2021, Satgas Waspada Investasi memanggil pengurus VTube sehubungan dengan laporan masyarakat mengenai kegiatan usaha VTube yang diduga masih menggunakan sistem pemasaran yang lama.


Satgas Waspada Investasi meminta pengurus VTube untuk mengumumkan kepada masyarakat:

1. Pemasang iklan membayar biaya jasa iklan, tapi tidak ada pemberian reward.

2. Penonton iklan diberikan reward sesuai ketentuan, tapi tidak ada pembayaran apapun kepada VTube.


Kita berharap VTube menjadi usaha yang benar-benar murni sebagai jasa periklanan, tanpa ada janji-janji reward kepada pemasang iklan yang bisa disalahgunakan.

Kami menghimbau kepada masyarakat agar jangan ikut kegiatan yang memberikan iming-iming imbal hasil tinggi, dengan terlebih dahulu membayar sejumlah uang atau point tertentu. Itu diduga penipuan.





Dari video pak tjandra tedja, didapatkan sebuah penjelasan yg bagus mengenai kata-kata yg sebelumnya penulis bingung mengartikannya, yg terdapat pada website vtube.co




Begini transkrip dari video pak tjandra tedja..

.......................................

sampai 08.00 bahkan 08.00 lewat semua orang termasuk saya penasaran, ngetes kalau kita masuk ke situs vtube.co ini tetap anda tidak bisa dapet link untuk mendownload aplikasi kalau Anda Klik tombol yang Google Playstore.  Sampai sekarang pun tidak tersedia di Google Play Store !


Kemudian kira-kira eh 09.20 jok sebelum 9.01 eh si Pak lui juga membuat konten Vtube sudah bisa diunduh Kamis 8 Juli pukul delapan malam, eh sonk juga dia. Nah ini leader-leader yang ya biasalah memberi PHP supaya tetap semangat gitu ya Gak Masalah lah namanya juga usaha gitu ya.


Ternyata pada 08.00 tidak bisa tidak bisa juga tapi untungnya sekitar jam 09.00 malam sudah bisa di download versi 3.0 Oke, tapi  ada beberapa hal dua setidak-tidaknya ada tiga lah. Menjelang video itu bisa didownload sekitar jam 09.00 di website vtube.co keluar pengumuman ini kita baca 


Pengumuman : aplikasi video adalah sebuah aplikasi jasa periklanan. Dalam menjalankan kegiatan ini pihak Vtube tidak memberi kompensasi atau keuntungan gitu ya kepada pemasang iklan dan  ada benernya ada ngibulnya juga, apa sebenarnya ?




Begini kalau bener-bener ada UMKM yang hanya ingin pasang iklan ya diterima dong Ya dong Misalnya pecel mpo lela  :" Eh aku mau pasang nih Iklan eh aku beli 1000 views dengan 1vp =  Rp14.000. Jadi kalau dia beli 1000 views = 14 juta rupiah . Saya lagi mikir ya kalau pecel Mpok Lela beli iklan gitu ya14 juta bisa nangis,  untungnya aja mungkin segitu ya tapi terserah dia ya.

Nah kalau benar Pecel bolehlah Mau beli 1000 views dia cuman mau pasang iklan betul dia tidak dapat kompensasi apa-apa dia cuman pasang iklan bener tetapi lupa dia ya lupa, dia dia pikir saya dan Pak tonggam bisa dikibulin ? Dia lupa dengan yang namanya program tadi brand awareness.  Entar saya saya kasih penjelasan lagi ya brand awareness yang ada basic a-b-c-b-a-b-c.


Nah itu kan sebenarnya ditujukan oleh ditujukan untuk kemasan iklan kan. Karena tiap beli views, untuk apa beli views ? Untuk pasang iklan dong. Waduh kamu gimana sih bikin sistem tapi sendirinya Bulak balik kata-kata. Kita lihat dulu nih disitu dikatakan apa basic a-b-c-b-a-b-c itu adalah program brand awareness, memulai kampanye produk atau jasa anda dengan apa pasang iklan kan membeli views kan basic dia beli 1000 wiewss. Untuk apa pasang iklan kan ?





Jadi lucu gitu statementnya gitu ya tadi dikatakan pemasang iklan tidak dapat kompensasi,betul kalau yang namanya tadi contoh UMKM pecel bolehlah hanya mau pasang iklan tapi tidak mau ikut-ikutan basic a-b-c-b-a-b-c. Betul tidak dapat kompensasi cuman pasang iklan. 


Loh kenapa program basic a basic b basic. Sekedar tujuannya untuk program brand awareness memulai kampanye produk atau jasa dia belilah basic walaupun di sini tidak ada eh keharusan pasang iklan tapi dia beli dipasangkan boleh Enggak boleh dia beli 1000 views dia pasangin semuanya kan tujuannya viskosa iklankan boleh Enggak boleh Setelah dia pasang iklan dia nonton dapat daily reward 30 views 40 hari dia dapat beratus-ratus maka pecel bolehlah untung 200s an.





Join Our Newsletter